“Kebaikan itu seperti sempak, setiap orang pasti punya, jadi tidak
usah dipamerkan”
Begitu meme yang saya baca melalui media sosial sebuah Radio,
dilengkapi dengan gambar sempak sebagai backgroundnya, membuat saya terpingkal
geli.
Eh tapi benar tidak ya, kebaikan itu mesti tidak usah dipamerkan? iya
juga sih ya, kalau dipamerkan nanti takutnya Riya, ujub, takabbur, sombong ,
dengki, hasad dan penyakit hati lainnya (ih gue apaan sih, lebay ni). Eits tapi
bukannya ada juga tu beberapa program di medsos yang bertajuk “Bercerita
kebaikan”. Nah bukannya ini sejenis kebaikan yang diperlihatkan?. Berarti sempaknya diperlihatkan dong
($#$%^$$@$%%&*^)
Hahaha, hal-hal gini sempat lewat ya di otak saya, (haha, wajar
sih, wong kegiatannya termasuk melamun juga). Jadi acara berbagi kebaikan itu
menurut saya tidak salah kok, ya yang namanya kebaikan itu kan menular. Dengan
cara ini, siapa tahu hati para pendengarnya
dan para pembacanya tergerak untuk melakukan kebaikan yang serupa. Siapa
tahu menginspirasi pemirsa untuk juga dapat bermanfaat dalam kebaikan. karena
memang berbuat baik itu mudah ^^.
Jadi kalau
gitu, sempaknya harus diperlihatkan?
Hehe😉😆, itu meme mah cuma sebagai bahan instropeksi dan renungan
doang agar jangan terlalu membesar besarkan kebaikan yang kita lakukakan, kan
jadinya bisa bikin kita sombong. Jika kebaikan kita dirasa bisa menginspirasi
dan menulari semangat kebaikan bagi yang lain, ya sangat boleh banget
dibagikan, kan nantinya jadi gerakan kebaikan yang dapat merubah banyak hal. Mending
kan berbagi kabaikan daripada ga berbagi apa-apa atau malah berbagi yang jelek.
Soal sombong atau mah enggak mah itu urusan dapur masing-masing
orang. Biarlah Tuhan yang menilai, ga usah dipikir dan ga usah men-judge.
Renungan di #4 Ramadhan.
Ayo berbagi dan berbuat baik dengan penuh cinta.
*ini judul kagak nyambung ya dengan isi.
0 komentar:
Posting Komentar