Seorang anak bertingkah bak
putri, memakai sepatu tinggi dan baju kembang semata kaki, berjalan di
pasar bersama ayahnya. Tiba-tiba tali sepatunya lepas dan menyebabkan jalannya
tak seimbang. Sang ayah berjongkok, membantu memasangkan dengan telaten –itu
bahasa cinta
Disudut sana kulihat bocah
laki-laki memberikan makanan hasil jajannya kepada kucing liar nan kurus yang lewat didepannya dan mengeong-ngeong
kelaparan – itu bahasa cinta
Ahya, tadi pagi aku juga melihat
seorang ibu bercakap-cakap dengan bunganya sambil menyiram, entahlah apa yang
sedang mereka perbincangkan –itu termasuk bahasa cinta
Seorang pemuda membantu capung
yang terperangkap disebuah jendela kaca, untuk bisa bebas kembali –itu bahasa
cinta
Anak-anak yang menangis dan tak mau
melepas pelukan ayahnya yang akan segera berangkat kerja –itu juga bahasa cinta
Disebuah rumah tua, kulihat tiga
orang bocah kusut berkeringat, pipi berlumur coklat bercampur ingus dengan baju
kumal, menempel kepada kakaknya yang paling besar dan tak mau ditinggal –itu
bahasa cinta
Kemaren kutemui seorang laki-laki
tua disebuah surau, sedang membersihkan debu-debu yang menebal di karpet dengan
vacum cleaner yang dibawanya dari rumah –itu bahasa cinta
Pada waktu menulis ini, kudengar
burung-burung kecil sibuk berkicau menyambut pagi –Dan itu juga bahasa cinta
Tuhan, ada banyak bahasa cinta di
bumiMU ini, bantu aku untuk selalu melihat dan memahaminya.
Catatan di #16 Ramadhan
0 komentar:
Posting Komentar