RSS

Lihat mereka lebih dalam


Hari ini Saya dan beberapa guru melatih anak-anak untuk penampilan acara perpisahan kelas IV. Banyak anak-anak yang datang, bukan hanya yang terlibat saja. Ah lucunya melihat tingkah anak-anak kecil ini. Beberapa anak yang tidak terlibat pun ikut menirukan gaya anak-anak yang sedang latihan. Ditengah latihan, seorang anak kelas I, Salwa menangis sambil memegang matanya, Saya meraihnya, menanyakan kenapa dia menangis, dia diam saja sambil terus menangis dan memegang matanya. 
Saya bertanya lagi kepadanya, dan sindi yang jaraknya tidak jauh dariku berkata “saya tidak sengaja ibu”. Saya melihat salwa untuk berapa lama,mata saya berkaca-kaca, sedih. Salwa, seorang anak yang ditinggal Ibunya untuk bekerja di Arab Saudi. Penampilan Salwa agak berbeda dengan temannya: rambut kasar dan berwarna pirang menandakan tidak terawat bahkan banyak kutu dikepalanya. Kulit legam dan berkabut menandakan sering bermain dibawah terik matahari, dan pakaian yang kumal. Ah anak ini, kasihan sekali. Tidak pernah dipeluk orangtuanya, tidak bisa bercerita kepada orangtuanya, bahkan ketika menangispun dia tidak tahu harus mengadu kepada siapa.
Lalu saya melihat Sindi. Bukan untuk menyalahkan dia, namun juga menyadari bahwa dia pun tak jauh berbeda dari Salwa, ditinggal Ibunya sejak kecil yang menikah dengan lelaki lain dan hidup di kota lain, beruntung Sindi lebih terurus daripada Salwa.
Selesai latihan, Rana datang ke rumah saya, minta dikirimi lagu di HP saya via Bluetoth. Saya mengerjai dia agar dia lama dirumah saya. Saya shalat dulu, pura-pura bertanya lagi, dan meminta dia untuk shalat (awalnya dia tidak mau, tapi saya bilang tidak akan mengirimi lagu jika dia tidak shalat)hehe, akhirnya dia shalat. Dan setelah shalat saya pun mengirimi dia beberapa lagu. Ditengah-tengah pengiriman tersebut kita sempat bercerita tentaang apa saja. Dan dia bertanya kepada saya: :
Rana:   “ibu pernah keluar negeri?” “
Saya: sudah……..didalam mimpi tapinya, hehehe
Rana: dalam mimpi pun saya belum pernah keluar negeri”
Saya: makanya kamu pasang target dan mimpi agar nanti kesampaian, bahkan nanti tidak cuma dalam mimpi saja, tapi juga bakal jadi kenyataan, seperti ibu ini……dulu tidak menyangka bisa kesini (panjang lebar juga ya ceramah saya)
Rana: kalaupun ada mimpi saya, pasti tidak akan kesampaian….
Saya: Emang apa? (penasaran)
Rana: ketemu ibu saya (Dengan mata berkaca-kaca)
Saya: (mengalihkan) yang lain aja, hehe (dengan nada sedikit canggung )
Lalu pembicaraan berlanjut kearah lain, dan mulai ceria lagi.
Ah, kenapa hidup anak sekecil ini begitu rumit? mata saya berkaca-kaca mengenang mereka. Tak bisa berbuat apa-apa terkadang sangat menyesakkan.Tapi sungguh mereka sangat kuat.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS