RSS

Kuliner khas: Daun Kawa


Kawa Daun disajikan dengan batok kelapa

Walaupun berasal dari bahasa Minang, sebelumnya saya tidak mengetahui arti "kawa".Namun setelah mendapat informasi, saya akhirnya tahu bahwa Kawa adalah bahasa lawas Minang yang berarti Kopi. Ya! Kopi ini berasal dari daun Kopi, bukan dari biji kopi seperti yang kita kenal dalam pembuatan kopi pada umumnya.

Warna hitam kopi berasal dari getah daun yang telah direbus dalam jangka waktu tertentu. Sebelumnya proses ini, daun kopi yang terkumpul diasap dalam waktu 12 jam sampai benar-benar kering. Setelah daun kopi ini kering, kemudian diremas-remas sampai hancur. Nah, baru daun kopi yang telah melewati proses pengasapan dimasukkan kedalam periuk  dan direbus sekitar 5 jam sampai air rebusan berrwarna hitam pekat. Untuk penyuguhannya, tinggal disaring sehingga ampasnya tertinggal. Namun, ada yang benar-benar khas dari cara penyajiannya sehingga menambah citarasanya. Kopi ini disajikan dengan batok kelapa atau tampuruang dalam bahasa Minangnya. Ah! Pas dinikmasti di udara Batusangkar yang dingin beserta gorengan yang lebar-lebar!

Air kawa dan Daun Kawa yang sedang diseduh

Kopi lawas ini saya nikmati ketika melakukan perjalan menuju Baso, sebuah daerah yang terletak antara Bukittinggi dan Payakumbuh. Warung-warung kopi ini dapat kita temui setelah melewati Batusangkar dimana Istana Pagaruyung berada. Harga untuk satu batok Daun Kawa adalah sekitar Rp 3000. Khasiat kopi ini adalah dapat menghilangkan masuk angin, mules,dan penyakir perut ringan lainnya. Karena kopi ini berasal dari getah daun, ampasnya tidak mengendap dan tidak menyebabkan insomnia dan jantung berdebar-debar seperti efek kopi yang pada umumnya kita temui.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Punya saudara itu...


Saya: kok kamu kemaren Elang ga masuk?
Elang: kemaren tu aku main sama Ranu
Saya: loh Ranu ga masuk juga?
Elang: dia ga mau masuk, maunya main sama aku, tapi dirumah, yaudah aku ga datang dan main sama Ranu

Diatas adalah percakapan saya dengan Elang, murid kelas 1 sanggar anak alam (SALAM). Ternyata pada hari itu yang tidak masuk karena adeknya ingin bermain bersama kakanya bukan Cuma Elang, tapi juga Ixa, yang juga kelas satu dan mempunyai adik  cowok seperti Elang dan Ranu. suatu kali menu makan siang di Salam adalah ayam steak, dan ternyata Elang memilih membungkusnya dan tidak menikmatinya bersama teman-teman kelas 1 dengan alasan bahwa adeknya, Ranu sangat menyukai ayam.

Begitupun dengan Ranu. Ranu yang berada di Taman anak (setingkat TK) sering main ke kelas 1 dan tidak mau diajak keluar. Alasannya adalah ingin bermain dengan Elang. Ranu juga sering mengambilkan tas Elang yang berada di kelas ketika jam sekolah usai dan bermain bersama.

Ah bersaudara itu menyenangkan, saya jadi ingat ketika saya kelas 1 SD, ketika saya berangkat sekolah bersama teman-teman saya, kakak saya tidak menyukai tindakan saya karena biasanya saya berangkat bersamanya dan harus selalu seperti itu. dalam pikiran anak-anak saya, saya sangat malu berangkat bersama kakak saya dan teman-teman SMP nya yang semuanya cowok. Tapi, setelah berjauhan, saya semakin sadar, punya saudara itu adalah anugerah yang tak ternilai harganya.   


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS