RSS

Langkah yang Harus Dilakukan Sebelum Membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Berdasarkan pengalaman saya menjadi fasilitator selama 2 tahun belakangan, Penelitian Tindakan Kelas atau yang biasanya disingkat dengan PTK adalah momok yang menakutkan bagi sebagian besar guru, padahal karya tulis berupa PTK ini wajib dilaksanakan bagi guru untuk merefleksi kelasnya agar lebih baik dan sebagai bahan  prestasi karena point karya tulis PTK ini sangat tinggi sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat. Akibatnya beberapa hal yang terjadi adalah plagiat karya tulis sampai memanipulasi data dilapangan. 

Tentu kita tak ingin ini terjadi terlalu sering, apaagi pendidikan adalah sebagai salah satu gerbang utama kemajuan bangsa. Membuat PTK dengan data real di lapangan adalah kudu, wajib bagi seorang guru. Untuk mengatasi hal ini berikut saya sajikan tahapan-tahapan yang mesti dilakukan oleh seorang guru sebelum membuat PTK




1. Temukan dan Kenali Masalah di Kelas

PTK bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru di kelas. Tapi tidak semua masalah di kelas dapat diatasi dengan PTK.
Syarat-syarat permasalahan yang bisa dijadikan PTK
a.       Lingkup permasalahan terjadi dikelas
b.      Berada dalam jangkauan penanganan (Wijaya Kusumah: 2012)
c.       Efek permasalahannya berimpas pada lebih dari 50% peserta didik
d.      Permasalahan yang terjadi menyangkut salah satu atau boleh lebih dari satu dari ranah penilaian (kognitif, psikomotorik, afektif) dan terkait dengan pembelajaran

Beberapa contoh permasalah yang bisa dijadikan PTK
     a.  Rata-rata nilai matematika materi bangun ruang dibawah KKM
     b.     Rendahnya kemampuan bekerjasama dan mengajukan pertanyaan dikalangan siswa
    c. Sebagian besar siswa belum mampu membuat karangan sederhana pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
     d.       Rendahnya motivasi dan semangat belajar siswa
     e.       20 dari 30 siswa belum mampu menguasai materi tertentu yang terbukti dari hasil nilai rata-rata   

       2. Mencari Pemecahan Masalah
    Mencari pemecahan masalah yang tepat adalah langkah awal dalam keberhasilan PTK karena tak jarang solusi yang ditawarkan salah sehingga tidak adanya kenaikan nilai dan pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas penelitian itu sendiri. Dalam beberapa kasus, guru sebagai peneliti tetap menggunakan metode konvensional dalam PTK sehingga nilai yang diharapkan tidak tercapai. Langkah ini dapat dikatakan belum benar karena PTK pada prinsipnya adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran.
Untuk mencari solusi ini guru disarankan berkolaborasi dengan guru lain agar mendapatkan ide-ide yang bisa diterapkan dalam penelitian nantinya sehingga permasalahan dapat ditangani. Selain itu peneliti dapat mencari penyelesaian permasalahan melalui ide yang didapat dari bacaan-bacaan penunjang.
Solusi yang ditawarkan bisa menggunakan pendekatan, metode pembelajaran, model pembelajaran serta menggunakan media pembelajaran seperti media gambar 3D, Display, atau Diorama. Selain itu, PTK juga dapat menggabungkan pendekatan dengan alat peraga misalnya PTK dengan fokus Diorama menggunakan model pembelajaran Group Investigasi.
Yang harus dilakukan guru dalam poin ini adalah memahami segala jenis metode atau model pembelajaran serta media pembelajaran. Pahami metode/model dan identifikasi apakah metode/model tersebut dapat diaplikasi  di kelas yang diampu dan sesuai dengan materi ajar.

3. Tentukan Mata Pelajaran dan Materi
      Memilih Mata Pelajaran dan materi yang sesuai dengan permasalahan adalah salah satu langkah penting PTK. (1) Jangan mengambil materi yang dianggap mudah sehingga jika di PTK-kan akan dapat meningkatkan hasil belajar dan PTK dapat dikatakan berhasil. (2) Tidak semua materi pembelajaran dapat dijadikan PTK. Pilihlah materi gemuk yang indikatornya dapat dibagi kedalam beberapa pertemuan dan pastikan model yang sama atau alat peraga yang setipe dapat diaplikasikan dalam setiap pertemuan. (3) pilihlah materi yang benar-benar belum dikuasai siswa atau sebagai penyebab permasalahan dikelas jika hal ini terkait materi pembelajaran

     4.  Temukan Judul
    Ada beberapa Instansi yang membakukan jumlah kata dalam judul ini misalnya maksimal terdiri dari 15 kata. Yang paling penting terdapat dalam judul adalah adanya permasalahan (X), adanya solusi yang ditawarkan (Y), adanya subjek, tempat serta materi ajar.
      Berikut beberapa contoh judul PTK yang saya ambil dari PTK guru yang ikut program SMT
       a.       Penerapan Model Role Playing dalam Meningkatkan Kerjasama  Siswa pada Pembelajaran                 Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat di Kelas IV SDN 01 Simabur Semester Genap Tahun           Pelajaran 2015/2016 
 b.        Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu,Budha dan Islam di Indonesia dalam Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (Tgt) di Kelas V SDN 01 Barulak 
 c.    Meningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Materi Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan Menggunakan Media Diorama Melalui Model  Grup Investigasi Bagi Peserta Didik Kelas VI SD N 05 Sirukam.

        5. Buat RPP, Penilaian dan lembar observasi untuk tiap Siklus
    
     Hal yang tak kalah penting ketika mempersiapkan PTK adalah adanya instrumen penelitian.     Instrumen dalam PK secara garis besar adalah RPP lengkap dengan adanya lembar penilaian, dan rubrik/lembar observasi untuk observer. Yang terakhir,lembar observasi sangat penting sekali mengingat PTK harus diamati oleh teman sejawat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat instrumen.
a.  Buat RPP semua siklus sebelum melakukan tindakan. RPP yang baik menggambarkan              perencanaan yang matang.
b. Format lembar penilaian untuk semua siklus adalah sama walaupun beberapa hal berbeda    kontennya. Untuk ranah afektif dan ranah psikomotorik dapat disamakan konten penilaiannya  disemua siklus. Sedangkan ranah kognitif kontennya berbeda misalnya, jika disiklus 1 lembar  penilaiannya berupa isian sebanyak 15 buat soal, maka sebaiknya pada siklus selanjutnya juga  berupa isian dan 15 soal.
c.  Untuk format rubrik observasi, format dan konten setiap siklus sama dan penilaiannya mengacu  kepada penilaian guru dan kepada penilaian siswa (bagaimana siswa beriteraksi selama proses  pembelajaran).
d.   Dalam pembuatan rubrik observasi, peneliti dapat membuat sendiri daftar hal-hal yang ingin  diamati dan sebaiknya disesuaikan dengan proses pembelajaran. Jangan memasukkan konten      penilaian yang tidak akan ada selama proses pembelajaran. 
  
Sekian pembahasan kali ini, insyalloh akan segera menyusul contoh-contoh RPP, penilaian dan rubrik observasi. :) 




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar