RSS

Indahnya Dirindukan




“Bu Ardaaaaa!” “Ibu Ardaaaaaa””Ibuuuuu” begitulah suara-suara kecil memanggilku begitu motor yang kutumpangi memasuki Lamuntet. Dan memang begitu sejak pertama kedatanganku disini, disambut meriah bak seorang artis :P. Terkadang aku harus melongokkan kepala mencari sumber suara, yang ternyata berasal dari dalam rumah atau teras rumah. Beberapa pertanyaan sederhana juga muncul dari mereka“ibu kapan balik?” “Ibu kemana aja?” “Ibu belum saatnya pulang kekampung kan?” ah, anak-anak. Sudah lama aku disini, tak ada yang berubah dari sambutan mereka. Hangat dan tulus.
Suatu kali ketika pulang dari Taliwang, aku menerima sapaan ini dari murid-muridku. Menariknya adalah salah seorang dari mereka yang menyapaku adalah murid yang sepertinya kesal padaku ketika kuajari  kemarennya. Mungkin karena dia  dituduh oleh temannya merobek semua display yang aku buat, maka dia tidak mengerjakan soal yang aku berikan dan tidak menghiraukanku. Aku yang mengajar pada hari itu, membujuk dia yang menangis dan ternyata tidak berhasil, akhirnya, akupun  membiarkannya begitu saja dan sehingga dia hanya duduk diam tanpa mengerjaan apa-apa sementara teman sekelasnya sibuk dengan pembelajaran hari itu. Setelah jam berakhir, barulah aku tahu, ternyata dia bukan punya andil seluruhnya dalam perobekan display itu.
Dan hari ini dia menyapaku dengan emosi yang sangat baik. “Bu Arda” sapanya ramah, “Darimana saja Ibu?” Aku takjub, mengerutkan kening sebentar, dan kemudian tersenyum menjawab sapaannya. Jelas sekali dari aroma pertanyaannya bahwa dia ingin tahu tentang aku. hehe
 Ah begitu mudahnya anak-anak ini berdamai dengan keadaan disekelilingnya, menyapa lagi seolah tidak terjadi apa-apa, hilang semua kekesalannya padaku. Inilah yang aku suka dari jiwa anak-anak, jiwa yang terbebas dari rasa dendam dan benci. Sehebat apapun pertengkaran yang terjadi di antara mereka, tetap mereka akan mudah melupakannya.
Disini, di Lamuntet ini, aku merasa begitu indahnya dirindukan, dirindukan oleh bocah-bocah kecil pemilik jiwa yang bebas, rindu yang lahir dari jiwa-jiwa yang bebas dan merdeka. Rindu yang akan selalu aku kenang ketika aku sudah tidak mengajar lagi di Desa ini. Rindu yang akan selalu aku rindukan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar