Tuh kan, pengunjung sibuk dengan hapenya (http://abdinewstv.blogspot.co.id) |
BBM,
Facebook, instragram dan beberapa sosial media lainnya ternyata telah membuat
beberapa orang menjadi suka pamer wisata. Pamer bahwa dia telah mengunjungi
sebuah tempat yang indah. Hal ini ditambah caption yang menarik dengar berbagai
pose selfie maupun groupi.
Disadari atau tidak, pariwisata dan beberapa
promosi lainnya sangat efektif dilakukan di dunia maya, dan ini berefek terhadap peningkatan jumlah
pengunjung. Namun disisi lain, peningkatan jumlah pengunjung wisata ternyata
tidak diimbangi dengan perilaku yang mencerminkan mencintai lingkungan. Coba
lihat, tempat wisata yang bebas dari sampah dan juga coretan? sangat sedikit
bukan?, bahkan kemaren di Yogyakarta, kebun bunga Amarylis hancur berantakan
karena diinjaki oleh para wisata yang selfie dibalik bunga bahkan dengan
tiduran diatas bunga.Jadi apa yang mau dibanggakan ketika telah berhasil
mengunggah poto dengan latar belakang tempat wisata namun meninggalkan bekas
yang mengotori lingkungan?
Ah,
masyarakat Indonesia, katanya menyukai wisata, cinta lingkungan.
Kebanyakan hanya karena kebanggan telah
mengunjungi tempat yang telah terkenal di seantaro dunia maya dan mengunggahnya
di media sosial dan berharap like yang banyak. Sudah. Itu saja
Wisata
massa, saat wisata menjadi ngetrend dikalangan masyarakat kekinian, disaat itu
pula kita harus mengunjungi tempat tersebut dan disaat itu pula kita harus
memperlihatannya kepada publik. Coba lihat disebuat tempat wisata, ada yang
menemukan pengunjung tanpa hape camera ditangan? Jarang sekali bukan.
Kebanyakan pengunjung akan berselfie dengan kameranya ini dengan berbagai
posisi. Entahlah, apakah mereka menikmati alam apa tidak, yang jelas mereka
menikmati wajah mereka yang sumringah di galeri hapenya dan di sosial medianya,
ah
0 komentar:
Posting Komentar